20 Ku

Biar ku telan semua cerita-Mu selama ini

biar ku cerna dan ku saring setiap ampas pahit perjalan ini

biar ku rasa dan ku fikirkan setiap sari yang berarti

dan siap ku peluk jiwa dan raga ku hari ini.

Aku tak kan berharap lebih dari hari ini

tak perlu ada basa basi rangkaian manis,

tak perlu ada yang WAH untuk mengesankan ku

cukup dengan hari yang sangat biasa untuk membuat ku lebih tenang

dan semua yang aku inginkan, Tuhan tau itu.

Cukup.

Hari itu, 18:00 WITA

Senja pertama ketika aku tak tahu tentang dunia,

bahkan tentang diriku sendiri.

Dalam 2, 3 ,4 aku belajar,

belajar tumbuh dan mengenali siapa aku.

5, 6 aku berhasil membuka mata,

Mata kehidupan,

bahwa aku hidup hanya untuk bersenang-senang,
meski dengan kesederhanaan.

Saat 7 aku menikmati permainan dunia,

tanpa tau akulah korbannya.

dan 8, 9, 10 pun masih tak dapat menjelaskan,

untuk apa aku ini . . .?

manisnya 11, 12

aku merasakan anugrah itu,

sesuatu yang mereka sebut cinta.

Cinta monyet yang hanya bisa ku pendam dalam gengsi.

Akhirnya 13pun menjelaskan 

dan mengerti bahwa aku terjebak dalam panggung sandiwara

14 dan 15 ku tak tinggal diam,

Saat aku bisa membuat kedua orang tuaku bangga,

Yaa kali pertama bangga dan tersenyum dengan prestasiku.

16 semakin membuktikan bahwa aku bisa,

bisa memberikan yang terbaik,

termasuk melakukan hal-hal dalam pikiran buruk

17 ku suram,

Saat ku haus dengan dengungan kak,

Sautan Kakak, yang tak pernah aku rasakan hingga detik ini.

Hai 18,

Kau memberikanku banyak tau

Tentang rasa,

Tentang manis dan pahitnya cerita SMA

19 adalah babak baru ku berstatus MAHA,

Mahamalas, Mahaburuk dan Mahatercela.

dan di detik ke 20 ku ini tak ada banyak harapan,

Tak ada banyak doa,

cukup bersyukur dengan semua berkah,

termasuk sampai 20 ku ini.

Cukup untuk merenung dan menadah,

dan berfikir mau jadi apa aku ini.

Tak akan malu mengakui 20 ku,

namun malu belum bisa berbuat banyak hingga 20 ku ini.

Kelak kan jemput semua janji ku

Kan ku buang semua kemunafikan dalam ucapan

kan ku pegang semua keindahan angan dalam doa

dan ku letak kan jauh,

jauh dari apa yang mereka caci tentang diriku.

dan saat keindahan berlinang manis dalam pangkuan

saat itulah Tuhan selalu menjawab doa-doaku.

Wassalam

Bocah Saico